Malam Natal Penuh Makna
Malam Natal, malam penuh makna sebuah refleksi akan kehidupan. Malam ini ketika saya pergi ke salah satu convenience store, terlihat seorang ibu berada di depan toko sambil menjajakan barang jualannya kepada orang yang lalu lalang ke toko. Barang jualannya hanya sekantong plastik. Tidak seperti biasanya, dia menawarkan dengan penuh harapan agar ada yang mau membeli. Ditawarkan pada setiap orang yang lewat, ketika ibu ini menghampiri saya saat masih di motor dengan segera dia menawarkan untuk membeli barang dagangannya, “Tolong dibeli hanya Rp 15.000 untuk bayar kosan”. Hati saya langsung tersentuh oleh belas kasihan, dia menawarkan parfum dalam botol kaca kecil. Melihat raut wajahnya, ibu ini memang butuh bantuan. Ketika itu saya mohon ke dalam dulu untuk membeli barang. Namun, dalam toko saya sempat melihat hampir semua orang yang lewat dan ditawarkan menghiraukan bahkan ada yang langsung pergi tanpa berucap kata. Hati saya langsung berbicara, haruslah dibantu. Setelah selesai belanja, saya langsung menghampiri ibu tersebut dan bertanya “Ibu tinggal dimana? Ibunya menjawab “di Pringwulung” saya lanjut bertanya, “Ibu kos ya?” ”Iya kos, sendiri. Tidak ada siapa-siapa, tinggal sendiri, orang tua sudah tidak ada. Ini saya jual parfum untuk bayar kos, Rp 300rb.”
Saat itu, saya langsung memberikan yang tidak seberapa, saya bilang ini ibu mohon diambil, parfumnya tidak usah. Tapi melihat pemberian saya, ibu ini langsung berterima kasih semoga diberkati, dia pun bilang ambil saja mas anggap kenang-kenangan. Saya pun mengucapkan salam dan pergi.
Semoga ibu ini selalu diberkati usahanya.
Pelajaran kehidupan, apapun niatnya haruslah dibantu jika ada yang minta bantuan. Tidak perlu melihat orangnya, lihat dan dengarlah hatimu. Ikuti apa yang seharusnya, dan tetap berbelas kasihan.
Semoga selalu ada orang yang mau berharap pada kasih.
Terima kasih Sang Kasih
Selamat Natal
25 Desember 2018
Daniel